Luar Biasa! Mantan Murid Ajak 65 Gurunya Piknik Gratis Dengan Fasilitas Kelas Satu ke Luar Negeri

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


Banyak cara dilakukan untuk membalas jasa para guru yang telah dengan susah payah dan sabar mendidik muris menjadi orang yang berguna dan pintar. 

Di Pekalongan, Jawa Tengah, seorang mantan murid, membahagiakan para gurunya dari guru SD, SMP dan SMA berwisata ke luar negeri. Sedikitnya 65 orang baik yang masih aktif mengajar maupun yang sudah pensiun. 


Mereka diajak berwisata ke luar negeri dengan gratis. Mereka tidak perlu repot-repot, masalah paspor sudah diuruskan, tinggal menyetorkan syarat-syarat kelengkapan administrasi. Uang saku pun juga sudah disediakan.

Sebanyak 65 guru itu terdiri dari guru SD Sampangan, SMPN 1 Pekalongan dan SMAN 1 Pekalongan. Sebanyak 39 guru diantaranya adalah guru SMAN1 Pekalongan.

Mereka diajak oleh Fredy Chandra, salah satu muridnya yang telah sukses. Mereka diajak berwisata ke Malaysia dan Singapura, 19-24 September 2017.

"Awalnya sekitar bulan Juli, ada yang datang ke sekolah. Dia memperkenalkan diri bahwa dirinya alumnus tahun 1993, dan ingin mengajak jalan-jalan para guru ke Eropa," jelas Kepala SMAN 1 Pekalongan, Sulikin MPd saat ditemui detikcom di Jl RA kartini No 39 Pekalongan Kota, Selasa (26/9/2017).

Tawaran dari Fredy ini membuat para guru terharu. Kepada Sulikin, Fredy mengungkapkan ingin mengajak para guru yang telah mengajar dirinya selama dia menjadi siswa di SMAN 1 Pekalongan. Termasuk juga para guru yang telah pensiun.

"Saat itu saya tanya, kenapa ingin mengajak para guru wisata ke luar negeri? Dia jawab, sudah menjadi keinginan dirinya sejak dia masih bersekolah di sini katanya," ujar Sulikin menirukan kata Fredy.

Awalnya, menurut Sulikin, Fredy berencana ingin mengajak para guru yang pernah mengajarnya untuk berwisata ke Eropa. Namun oleh Sulikin ajakan ke Eropa tersebut untuk dipertimbangkan, mengingat kondisi guru sudah terlalu tua untuk diajak perjalanan jauh.

"Cuaca juga. Para guru kan sudah sepuh, fisiknya sudah tidak terlalu kuat lagi. Atas pertimbangan itulah akhinya disepakati untuk pergi ke Malaysia dan Singapura," katanya.

Setelah itu Fredy kemudian yang mengurus semua urusan paspor hingga uang saku. Semuanya ditanggung oleh Fredy.

"Semua guru yang pernah mengajarnya diajak. Tidak hanya guru SMA saja, Fredy juga mengajak guru SD dan SMP. Semuanya ada 65 guru," jelasnya.

Untuk para guru yang tua, Fredy juga telah menyiapkan alat bantu kursi roda bersama pendamping kursi masing-masing serta tim medis.

"Kita berangkat dari Pekalongan tanggal 19 sampai tanggal 24, ke Jakarta dulu. Semua perlengkapan juga dibantu oleh para alumnus 93," katanya.

Selama perjalanan, 65 guru ini dijamu dengan layanan kelas utama. Fredy sendiri tidak ikut dalam acara wisata ke luar negeri tersebut. Hanya saja, setiap perjalanan dia pantau melalui ponselnya.

"Dia berpesan kepada biro perjalanan agar tidak mengecewakan para gurunya. Semuanya dilayani dengan bagus," kata Sulikin.

Dia menambahkan sebelum berangkat ke luar negeri, saat rombongan berada di Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta, Fredy bersama para alumnus lainnya menyambutnya saat di Jakarta. Perjalanan dari Jakarta menuju ke Kuala Lumpur, Genting dan Singapura selama 5 hari. 

Semua gratis dengan fasilitas kelas satu. Beberapa guru pengajar pun merasa senang dengan apa yang dilakukan oleh Fredy ini. Fauziyah, mantan guru agama Fredy, merasa bahagia atas apa yang dilakukan oleh muridnya tersebut.

"Sebenarnya memang mempunyai rencana ke sana, tapi tabunganya selama ini belum tercukupi," jelas Fauziyah.

Sementara itu, menurut Sulikin, Kepala SMAN 1 Pekalongan, Fredy Chandra, merupakan alumnus dari SMAN 1 Pekalongan tahun 1993. Tidak ada hal yang menonjol selama menjadi murid di SMA N 1 Pekalongan.

"Beberapa guru mengatakan, perilakunya sangat biasa, seperti halnya murid-murid lainnya. Dia sekarang menjadi pengusaha kabel FO bawah laut dan tinggal di Jakarta," jelasnya.

Cita-cita untuk membahagiakan para gurunya ternyata sejak Fredy masih duduk dibangku SMA.

"Jadi dulu waktu SMA dia pernah mengalami kecelakaan yang cukup parah, sehingga koma beberapa hari. Saat dalam koma inilah dia bermimpi para guru dari SD sampai SMA yang selama ini mengajarlah yang menjenguknya," katanya.

Setelah sehat dan pulih kembali, dia berjanji suatu saat akan membahagiakan para guru-guru dari SD sampai SMA.

"Dan cita-citanya terwujud. Dia menjadi pengusaha kabel FO. Dan membahagiakan para guru," pungkas Sulikin. 

Sumber: detik
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90