ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Sebuah pesan berantai tentang surat edaran ajakan menyaksikan film sejarah 'G 30 S' beredar dari WhatsApp Group (WAG). Surat ditujukan kepada para kepala penerangan TNI Angkatan Darat dan ditembuskan ke Kepala Dinas Penerangan AD serta Kepala Subdinas Dispenad.
"Menjelang 1 Okt 2017, sebagai pendahuluan di informasikan bahwa Seluruh jajaran TNI AD akan mendapatkan perintah mengajak masyarakat utk menyaksikan film sejarah G 30 S / PKI," begitu bunyi awal dalam pesan berantai, seperti diterima detikcom, Jumat (15/9/2017).
Sehubungan dengan rencana tersebut, setiap kepala penerangan TNI AD diminta menyiapkan tempat untuk penayangan film 'G 30 S'. Mereka juga diminta menyiapkan sarana yang diperlukan, seperti televisi, layar proyektor, komputer/laptop, alat multimedia, meja-kursi, sound system, tikar, dan tenda.
Dalam pesan berantai tersebut, personel Angkatan Darat diminta menyosialisasi rencana pemutaran film 'G 30 S' agar jumlah penonton bisa maksimal. Mereka juga diminta mengajak masyarakat sekitar menonton film tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh membenarkan isi pesan berantai tersebut memang dari instasinya. "Iya betul," kata dia saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (15/9).
Menurut Alfret, setiap prajurit TNI harus memiliki kepekaan terkait kemungkinan bangkitnya paham komunis gaya baru.
Berikut ini isi pesan berantai ajakan menonton film 'G 30 S'
Kpd : Yth Para Kapen.
Tembusan : Yth Kadispenad, Para Kasubdis Dispenad.
Slmt sore.
Menjelang 1 Okt 2017, sebagai pendahuluan di informasikan bahwa Seluruh jajaran TNI AD akan mendapatkan perintah mengajak masyarakat utk menyaksikan film sejarah G 30 S / PKI.
Agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik maka perlu di disampaikan sbb :
1. siapkan tempat penanyangan film di wilayah binaan satuan jajaran TNI AD masing2 sd unsur terdepan.
2. siapkan sarananya baik televisi, layar proyektor, computer/ laptop, alat multi media dll.
3. siapkan meja, kursi, tikar, tenda dll utk kenyamanan penonton.
4. siapkan sound system yang memadahi agar penonton dapat mendengarkan dengan baik dan mic utk memberikan sambutan.
5. ajak semua lapisan masyarakat untuk menonton dengan kerjasama semua unsur di wilayah.
6. lakukan sosialisasi agar penonton lebih maksimal.
7. para pejabat Penerangan TNI AD dan pejabat pengemban fungsi penerangan di satuan, siap untuk membuat laporan detail pelaksanaannya berupa jumlah lokasi pelaksanaan Nobar dan jml penonton disertai dengan dokumen photo pelaksanaan Nobar .
8. film resmi akan dikirim oleh Dispenad.
Dump
Terima kasih. Ijin
Nobar Film G30S, TNI: Untuk Ingat Sejarah dan Fakta
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto mengatakan rencana nonton bareng film 'G 30 S' yang diselenggarakan TNI AD merupakan momentum untuk kembali mengingat sejarah. Wuryanto menilai saat ini banyak sekali upaya untuk memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.
"Menjelang 1 Okt 2017, sebagai pendahuluan di informasikan bahwa Seluruh jajaran TNI AD akan mendapatkan perintah mengajak masyarakat utk menyaksikan film sejarah G 30 S / PKI," begitu bunyi awal dalam pesan berantai, seperti diterima detikcom, Jumat (15/9/2017).
Sehubungan dengan rencana tersebut, setiap kepala penerangan TNI AD diminta menyiapkan tempat untuk penayangan film 'G 30 S'. Mereka juga diminta menyiapkan sarana yang diperlukan, seperti televisi, layar proyektor, komputer/laptop, alat multimedia, meja-kursi, sound system, tikar, dan tenda.
Dalam pesan berantai tersebut, personel Angkatan Darat diminta menyosialisasi rencana pemutaran film 'G 30 S' agar jumlah penonton bisa maksimal. Mereka juga diminta mengajak masyarakat sekitar menonton film tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh membenarkan isi pesan berantai tersebut memang dari instasinya. "Iya betul," kata dia saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (15/9).
Menurut Alfret, setiap prajurit TNI harus memiliki kepekaan terkait kemungkinan bangkitnya paham komunis gaya baru.
Berikut ini isi pesan berantai ajakan menonton film 'G 30 S'
Kpd : Yth Para Kapen.
Tembusan : Yth Kadispenad, Para Kasubdis Dispenad.
Slmt sore.
Menjelang 1 Okt 2017, sebagai pendahuluan di informasikan bahwa Seluruh jajaran TNI AD akan mendapatkan perintah mengajak masyarakat utk menyaksikan film sejarah G 30 S / PKI.
Agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik maka perlu di disampaikan sbb :
1. siapkan tempat penanyangan film di wilayah binaan satuan jajaran TNI AD masing2 sd unsur terdepan.
2. siapkan sarananya baik televisi, layar proyektor, computer/ laptop, alat multi media dll.
3. siapkan meja, kursi, tikar, tenda dll utk kenyamanan penonton.
4. siapkan sound system yang memadahi agar penonton dapat mendengarkan dengan baik dan mic utk memberikan sambutan.
5. ajak semua lapisan masyarakat untuk menonton dengan kerjasama semua unsur di wilayah.
6. lakukan sosialisasi agar penonton lebih maksimal.
7. para pejabat Penerangan TNI AD dan pejabat pengemban fungsi penerangan di satuan, siap untuk membuat laporan detail pelaksanaannya berupa jumlah lokasi pelaksanaan Nobar dan jml penonton disertai dengan dokumen photo pelaksanaan Nobar .
8. film resmi akan dikirim oleh Dispenad.
Dump
Terima kasih. Ijin
Nobar Film G30S, TNI: Untuk Ingat Sejarah dan Fakta
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto mengatakan rencana nonton bareng film 'G 30 S' yang diselenggarakan TNI AD merupakan momentum untuk kembali mengingat sejarah. Wuryanto menilai saat ini banyak sekali upaya untuk memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.
"Tanggal 30 September kan momen bersejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, saat ini banyak sekali upaya pemutarbalikkan fakta sejarah peristiwa 30 September 1965," kata Wuryanto dalam keterangannya, Jumat (15/9/2017).
Wuryanto memandang masih ada sebagian orang yang berupaya untuk mencabut TAP MPRS No XXV/1966. Tak hanya itu, dia juga menilai ada beberapa kelompok yang mendorong pemerintah untuk meminta maaf kepada PKI.
"Upaya-upaya lain yang dilakukan sekelompok orang untuk pencabutan TAP MPRS no XXV/1966, upaya mendorong pemerintah minta maaf kepada PKI dan lain-lain," tuturnya.
Menurutnya, pelajaran sejarah dan Pancasila pun mulai berkurang selama era Reformasi. Karena itu, dengan adanya penayangan film 'G 30 S', keluarga besar TNI mencoba untuk mengngingatkan kembali kepada seluruh anak bangsa mengenai sejarah yang sebenarnya dialami oleh bangsa Indonesia.
"Sejak era Reformasi, pelajaran sejarah, Pancasila, budi pekerti dan lain-lain kan sangat kurang sehingga selama 19 tahun sampai hari ini, anak-anak muda kita jarang sekali melihat dan membaca sejarah sesungguhnya, bahkan justru yang kedengaran adalah yang sedang diupayakan pemutarbalikkan fakta sejarah karena suaranya lebih keras dan lebih lantang," ujar Wuryanto.
Sebelumnya, sebuah pesan berantai tentang surat edaran ajakan menyaksikan film sejarah 'G 30 S' beredar dari WhatsApp Group (WAG). Surat ditujukan kepada para kepala penerangan TNI Angkatan Darat dan ditembuskan ke Kepala Dinas Penerangan AD serta Kepala Subdinas Dispenad.