ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo rupanya tidak ambil pusing atas polemik pemutaran film G30S/PKI di lingkup internal institusinya. Dia menegaskan acara nonton bareng film kontroversial itu memang perintahnya.
"Iya itu memang perintah saya, mau apa? Yang bisa melarang saya hanya pemerintah," kata Jenderal Gatot saat ditemui seusai ziarah di Makam Bung Karno (MBK), Bendogerit, Blitar, Senin (18/9/2017).
Foto: Erliana Riady/detikcom |
Gatot menyatakan Mendagri sudah mengizinkan dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film garapan era Orde Baru tersebut. Saat ditanya mengenai materi film itu masih menjadi polemik, Gatot mengatakan menonton film tersebut merupakan upaya meluruskan sejarah.
"Biarin aja, saya nggak mau berpolemik. Ini juga upaya meluruskan sejarah. Saya hanya ingin menunjukkan fakta yang terjadi saat itu. Karena anak-anak saya, prajurit saya, masih banyak yang tidak tahu," jelasnya.
Menurut Gatot, bahkan Presiden Sukarno sendiri pernah memberi pesan untuk tidak melupakan sejarah. "Sejarah itu jangan mendiskreditkan. Ini hanya mengingatkan pada anak bangsa, jangan sampai peristiwa itu terulang. Karena menyakitkan bagi semua pihak. Dan korbannya sangat banyak sekali," ucapnya.
Rencana TNI menggelar acara nonton bareng film G30S/PKI memang menjadi polemik. Ada yang menilai film itu tak pantas ditonton lagi. Namun ada juga yang mendukung rencana TNI sebagai upaya mengingatkan sejarah kelam bangsa ini.
Jokowi Ingin Film Bahaya PKI Diproduksi Ulang
Presiden Joko Widodo tidak mempersoalkan kegiatan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI yang diadakan TNI. Jokowi berharap film tersebut dapat diproduksi ulang dengan versi yang bisa dipahami generasi muda atau kalangan milenial.
Jokowi mengatakan perlu ada konsep film berkenaan dengan sejarah yang bisa diterima generasi muda. Salah satunya berkaitan dengan sejarah PKI di Indonesia.
"Akan tetapi, untuk anak-anak milenial, tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka. Biar ngerti mereka bahaya komunisme. Biar mereka tahu juga mengenai PKI," kata Jokowi saat ditemui di Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017).
Jokowi berharap adanya versi baru film tersebut diharapkan bisa dimengerti dengan baik oleh generasi milenial.
"Ya akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru. Agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi tak mempermasalahkan nobar film G30S/PKI yang akan diadakan oleh TNI. Menurutnya, kegiatan seperti itu penting agar bisa memahami sejarah.
"Ya, nonton film, apalagi mengenai sejarah, itu penting," imbuhnya.