ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Masuk angin sendiri masih belum ditemukan istilah medisnya. Meski demikian, tentu kerokan menjadi salah satu jalan keluar bagi banyak orang Indonesia.
Pengobatan tradisional ini sudah dikenal turun temurun dari nenek moyang. Sayangnya, pengobatan tradisional ini tidak baik untuk mereka yang memiliki masalah tekanan darah tinggi.
Pembesaran pori-pori kulit saat kerokan akan berdampak buruk untuk kesehatan penderita tekanan darah tinggi, menurut dr. Prasna Pramita, SpPD, yang berasal dari Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.
Kalau penderita darah tinggi melakukan kerokan pada area leher dikhawatirkan akan memecahkan pembuluh darah besar.
Pembuluh darah yang pecah memungkinan mereka tidak sadarkan diri bahkan meninggal dunia, melansir laman doktersehat.com.
Meski belum tentu pembuluh darah yang besar yang pecah, pecahnya pembuluh darah kecil bisa mengganggu memori pada otak.
Senada dengan Prasna, pakar kesehatan Profesor Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, menyebutkan bahwa ada baiknya kita tidak melakukan kerokan pada leher bagian depan.
Bukan cuma pembuluh darah, di area tersebut juga ada tulang rawan yang berkaitan dengan saluran pernafasan.
Saraf-saraf dikhawatirkan dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan masalah kesehatan kalau dikerok. Pria ini menyarankan untuk kerokan hanya di area punggung atau lengan.
Selain itu, Anda juga dilarang untuk langsung mandi setelah kerokan. Sebab, menurut Prof Didik, kondisi tubuh ketika dikerok berubah menjadi panas. Jadi, jika langsung mandi, maka tubuh akan kaget karena perubahan suhu yang drastis dalam jangka waktu yang sangat singkat. Selain itu, saat dikerok, pori-pori juga akan melebar, meskipun hanya dalam jangka waktu singkat.
Prof Didik menambahkan jika kerokan dilakukan dengan benar, maka efeknya akan sangat baik, mulai dari rasa nyaman hingga mengusir gejala yang oleh masyarakat dikenal sebagai masuk angin.
"Kerokan itu tidak boleh dilakukan secara lurus, koin atau alatnya kerokannya harus digesekkan (ke kulit tubuh) secara miring," imbuhnya.
Sumber: tribunnews.com | healthdetik.com